Ini Soal Satu Pertanyaan.

Jadi ada satu hal yang jadi pertanyaan, dimana dari pertanyaan itu belum ada jawaban.



Setiap orang pasti ada masalah dan setiap kata bijak yang sudah bosan di dengar juga bilang “Setiap permasalahan pasti ada jalan keluar” . tapi kenapa kita milih jalan yang kaya gini, malah berhenti berkomunikasi dan beranggap bahwa hal itu jadi salah satu jalan keluar. Sehari?Dua hari?Tiga hari? Atau 9bulan kita terus begitu? Kamu pikir kamu mau melahirkan?. Nyatanya apa yang kita lakukan ga seperti tips dan trik untuk mencari jalan keluar, atau bahkan malah bikin kita jadi tambah tersesat. Iya tersesat dengan masalah yang belum jelas kenapa.  Dan ada hal yang lebih menyiksa lagi dari pada itu, kamu tau apa? Kita coba bersikap ikhlas dan sabar buat ngehadapin sikap buruk satu sama lain, alhasil? kita jadi saling mengadu batin dan hal itu jauh lebih sakit dari pada tersesat. Please, berhenti melakukan tradisi gila ini.

Mungkin kita gaakan pernah tau masalah yang sedang kita hadapi antara satu sama lain, mencoba mengerti mungkin jadi salah satu hal yang sulit. Kalau gitu kita coba berhenti mengerti dan mulai lah memikirkan perasaan satu sama lain, dan bukan malah mencari oranglain. Itu bukan lagi jadi hal yang sulit kan? Kita sama, di ciptakan jadi makhluk yang sama dan di ciptakan oleh Tuhan yang sama. Bedanya, aku yang akan jadi imam kamu dan kamu yang  akan jadi makmumnya.

Maksud dari ketikan ini bukan hanya sekedar keluhan, tapi ini salah satu bukti kalo kita butuh perubahan agar bisa menciptakan sesuatu yang  tak lagi menyakitkan. Aku sebagai pria tampan tak lagi banyak berharap. Jadi kamu gaperlu risau dan bersikap tak enak-an. Iya mungkin ini akibat seringnya di kecewakan, tapi aku tau kalau pria tampan pasti bisa berbuat mengecewakan. Jadi, dari ketikan yang ikhlas,penuh cinta dan kasih sayang aku meminta maaf.

Sampai di paragraph terakhir ini, ternyata belum ada jawaban dari kalimat pertanyaan di atas dan setelah aku pikir-pikir sampai aku sadar kalau dari tadi aku hanya mengetik dan tidak berfikir. Ternyata hanya kitalah yang bisa menjawab. Jadi kamu masih mau menyangkal kalau kita gapatas bahagia bersama? Cukup aku aja yang bego.

Komentar

Postingan Populer