Keunikan seorang Justin.

Setelah sekian lama menunggu dan menunggu, akhirnya bunyi bel telah di bunyikan. Justin terlihat begitu bersemangat hari ini, bahkan dari awal masuk dan sampai sekarang pun Justin masih terlihat sangat bersemangat. Tidak seperti biasanya, setiap ia mendapatkan soal dari guru wajahnya akan terlipat bagaikan karpet laundrian. Namun hari ini ia berbeda, ketika tadi guru memberikan soal kepadanya,wajahnya terlihat sangat senang dan penuh kebahagian. Seolah-olah  ekspresinya mengatakan.

"Soal, aku sayang deh sama kamu, kamu di sini aja ya jangan kemana-mana, kalo nanti aku jawabnya 'terserah' kamu jangan marah ya."  

Entah apa yang Justin rasakan sekarang,itu malah membuat gue jadi penasaran dengan tingkah lakunya hari ini. Belum sempat keluar dari kelas, gue pun mencoba mendekati Justin yang masih sibuk membereskan alat tulis dan buku-bukunya di meja.

"Eh Tin, gue mau nanya nih." tanya gue ketika sudah berada di dekatnya.

"Iya ada apa?."

"Gue liatin dari tadi,kayanya hari ini lo bahagia banget. Ada apa?." tanya gue penasaran.

"Hehehe." Jawab Justin yang malah membuat gue jadi semakin penasaran dengan tingkah-nya.

Jujur, gue ga nyangka kalau Justin temen deket gue udah ga kuat nahan beban hidup ini sampai dia jadi stress begini. Sebagai teman yg baik gue ikut prihatin atas semua kejadian ini.

"Elo tau kenapa gue jadi seseneng ini?." tanya Justin. Gue yang gatau apa-apa hanya bisa menggelengkan kepala.

"Si Charista sms gue semalem." katanya.

Iya, Charista adalah mantan pacar Justin, mereka putus sekitar 1 tahun yang lalu, dan parahnya Justin masih aja ngarepin dia. Mungkin itu semua kelebihan dari seorang Justin si bayi balok (terlalu mainstream kalo tabung mah) yang terlalu setia.

"Masa sih? Emng dia sms apa?." tanya gue penasaran.

"Nih.." kata Justin sembari memberikan handphone-nya ke gue. Dengan sangat penasaran gue pun langsung membuka isi kontak masuk dari hp Justin.

Setelah gue baca, jadi isi pesan Charista ke Justin seperti ini.

"Tin, gelang yang waktu itu gue kasih ke elo tolong balikin ya, kayanya gelang itu terlalu baik deh buat lo."

Gue yang heran kepada Justin yang malah bahagia di sms gitu oleh mantannya,langsung pergi meninggalkan Justin, dan berharap kalau semua yg telah terjadi ini hanya mimpi belakang atau lebih tepatnya lagi gue juga berharap soal pertemanan gue dan Justin juga cuma mimpi saja.

Komentar

Postingan Populer